APBD 2010 Naik 11 Persen

Friday, July 16, 2010




Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kabupaten Jepara kembali menunjukkan efektifitas waktu dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Genap dua pekan bulan Juli berjalan, mereka mulai menyusun perubahan atas APBD 2010. Kondisi serupa belum diberitakan dari daerah-daerah lain, setidaknya di sekitar muria.

Dimulainya penyusunan perubahan APBD 2010, ditandai dengan penyampaian Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) perubahan tahun 2010 oleh Bupati Jepara Drs. Hendro Martojo, MM. Penyampaian KUA-PPAS perubahan dilakukan dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil ketua DPRD H. Japar, SE.

Dalam proyeksi perubahan yang disampaikan bupati, APBD Jepara tahun ini mengalami kenaikan 11,54 persen. Hal ini didasarkan dari kenaikan belanja daerah. “Pada saat penetapan, belanja APBD Jepara tahun 2010 dipersiapkan sebesar Rp. 817 milyar. Jumlah ini kita proyeksikan naik sebesar Rp. 94 milyar sehingga menjadi Rp. 911 milyar,” kata bupati Hendro Martojo.

Proyeksi kenaikan belanja tak lepas dari meningkatnya pendapatan daerah. Dalam KUA-PPAS perubahan 2010, pendapatan daerah ditarget sebesar Rp. 861 milyar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp. 71,8 milyar atau 9,11 persen dari saat penetapan yang hanya Rp. 789 milyar.

Selisih pendapatan dan belanja pada perubahan, mengakibatkan APBD mengalami defisit sebesar Rp. 50 milyar lebih. Jumlah defisit perubahan membengkak Rp. 22 milyar (80,24 persen) dari defisit yang diproyeksikan saat penetapan yang hanya sebesar Rp. 27 milyar. Namun kenaikan defisit ini bisa ditutup dari pos lain.

“Defisit ditutup dari surplus pembiayaan yang juga sebesar Rp. 50 milyar,” kata bupati. Sama dengan defisit, surplus pembiayaan ini juga naik dari Rp. 27 milyar menjadi Rp. 50 milyar.

Surplus pembiayaan ini sendiri diperoleh dari Sisa Lebih Penghitungan APBD (SiLPA) tahun 2009 setelah dikurangi pengeluaran untuk pembiayaan penyertaan modal BUMD, dana talangan LUEP, dan dana bergulir.

“Sebelum kami setujui, rapat akan dilanjutkan besok (15/7) dengan agenda pandangan umum anggota dewan dan jawaban eksekutif,” kata Japar. (Sulismanto)