Meskipun PLTU Tanjung Jati B secara yuridis formal merupakan milik PT Central Java Power dan PT PLN, masyarakat Jepara harus merasa memiliki karena lokasi PLTU Tanjung Jati B berada di Jepara. Bahkan Pemerintah Kabupaten Jepara telah mencanangkan PLTU Tanjung Jati B sebagai ikon baru Jepara di samping RA Kartini dan mebel ukir. Demikian dikatakan Kepala Bagian Humas Setda Jepara yang juga Ketua Forum Koordinasi Informasi Kehumasan (FKIK) Hadi Priyanto, saat memimpin kunjungan FKIK ke PLTU Tanjung Jati, Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Rabu (27/4). Kunjungan diterima Manager Keuangan dan SDM PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B, Surya dan Kepala Humas Sihana.
Hadi Priyanto mengungkapkan meskipun PLTU Tanjung Jati B sudah berdiri lama di
Jepara, belum semua anggota FKIK  mengetahui atau bahkan berkunjung ke lokasi PLTU. Padahal peran FKIK  sangat strategis dalam mendukung eksistensi PLTU  mengingat  anggotanya  merupakan pejabat humas dinas instansi di lingkungan Pemkab Jepara,  instansi vertikal serta BUMN dan BUMD yang ada di Jepara. “Dengan  mengetahui lebih dekat kita berharap anggota FKIK dapat menyebarkan  informasi tentang PLTU Tanjung Jati B kepada masyarakat. Muaranya  semakin kecilnya resistensi masyarakat akan pembangunan PLTU Tanjung  Jati B sebagaimana dialami proyek-proyek besar di beberapa daerah  tetangga”, kata Hadi.
 Sementara itu, Surya Fitriyadi  mengatakan saat ini tengah dilaksanakan pembangunan unit 3 dan 4 yang  telah dimulai sejak Februari 2009 lalu. Menurut rencana pembangkit unit 3  yang berkapasitas 660 MW akan selesai Oktober 2011 dan unit 4 yang  kapasitasnya sama dengan unit 3 akan rampung pada Februari 2012.
 “Kelak kontribusi PLTU Tanjung Jati B  terhadap Sistem Kelistrikan Jawa-Bali akan bertambah 2X660 MW”. Di  harapkan, unit 3 dan 4 sudah mulai beroperasi penuhpada  April 2012,  kata Surya.
 Selain membangun unit 3 dan 4, Sihana  mengatakan bahwa di lokasi PLTU Tajung Jati B sekarang ini juga sedang  dibangun gardu induk berkapasitas 20 KV. Gardu induk ini akan melayani  kebutuhan listrik wilayah Jepara sehingga pasokan listrik di Jepara akan  lebih terjamin.
 “Sebelum ada gardu induk ini,  produksilistrik PLTU Tanjung Jati B langsung di interkoneksi Sistem  Kelistrikan Jawa-Bali yang dikirim ke Gardu Induk Ungaran, Semarang.  Untuk itu ia berharap dukungan masyarakat untuk menyebarluaskan  informasi ini serta mendukung kegiatan yang dilakukan PLN, misalnya  menebang pohon yang mengganggu jaringan dan pembebasan tanah untuk  pembangunan jaringan PLN.Selain mendapat penjelasan rinci tentang PLTU  Tanjung Jati B, 70 anggota FKIK juga berkesempatan berkeliling ke  lapangan dengan menggunakan bus perusahaan. (Sulismanto)
  











