Pemilukada Cukup dengan Rp 17 M

Friday, August 13, 2010




JEPARA
-Pengajuan anggaran Pemilukada 2012 Kabupaten Jepara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara kembali evaluasi pihak Pemkab Jepara. Sebelumnya KPU mengajukan anggaran Rp 29 miliar dan setelah dilakukan rasionalisasi menjadi Rp 23,9 miliar, namun anggaran itu masih terbilang tinggi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Sholeh mengatakan bahwa anggaran senilai Rp 23,9 miliar itu, masih terhitung tinggi dibandingkan dengan daerah pemilihan lain, semisal Sukoharjo. "Kami sampai saat ini masih mempelajari dan mengevaluasi anggaran tersebut," jelasnya usai rapat koordinasi dengan KPU Jepara terkait anggaran pemilukada.

Menurut Sholeh, dari hasil peninjauan di beberapa daerah, rata-rata anggaran pemilukada untuk dua putaran hanya sekitar Rp 17 miliar. "Pada awalnya, KPU memang mengajukan Rp 29 miliar. Kemudian kami kembalikan untuk dilakukan rasionalisasi. Dan pada pengajuan kedua, KPU mengajukan anggaran pemilukada sekitar Rp 23,9 miliar atau turun Rp 5,1 miliar. Tapi ini juga masih terhitung tinggi," tuturnya.

Menurut Sholeh, pihaknya saat ini mematok perkiraan anggaran pemilukada sekitar Rp 17 miliar. Hal ini berdasarkan hitung-hitungan jumlah penduduk Jepara, dikalikan Rp 19 ribu. Jadilah kemudian estimasi sebesar Rp 17 miliar.

"Rata-rata daerah lain per pemilih untuk pemilu menghabiskan sekitar Rp 18 ribu hingga Rp 22 ribu. Jepara memilih batas di bawah harga tertinggi dan harga terendah, yaitu Rp 19 ribu per pemilih," katanya.

Karena itu, Sholeh menjelaskan jika pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap anggaran tersebut. Mana yang penting, mana yang bisa dilakukan pemangkasan. "Harapan kami penganggaran Pemilukada 2012 tidak terlalu tinggi, atau setidaknya sama dengan daerah lain. Karena bagaimanapun, anggaran di APBD saat ini juga terbatas tidak hanya untuk pemilukada saja," terangnya.

Sementara itu, Ketua KPU Jepara Muslim Aisha mengungkapkan jika anggaran Pemilukada 2012 Jepara tidak bisa disamakan dengan daerah lain, termasuk Sukoharjo. Hal ini mengingat Jepara mempunyai wilayah kepulauan, yaitu Karimunjawa, yang jaraknya jauh dari pusat Jepara dan terbatasi laut.

"Setidaknya biaya operasional untuk pengangkutan properti Pemilukada 2012 yang dibutuhkan di sana, juga tidak sediki. Selain melihat keadaan geografis Jepara yang bergunung dan berpulau, hal lain yang tidak bisa dikesampingkan adalah nilai indeks harga suatu barang di daerah satu dengan lainnya, juga tidak sama. Dan tiap waktunya nilai barang kadang berubah-ubah," katanya. (zen/mer)